Motor berteknologi injeksi di Indonesia masih jarang.Padahal teknologi ini lebih ramah lingkungan karena memiliki emisi yang lebih bersih.Hal itu dipengaruhi oleh masyarakat indonesia yang selama ini salah presepsi yakni mengangap motor injeksi lebih ribet ,lebih mahal lah. Kenyataanya motor injeksi justru lebih irit konsumsi BBM 10% dibandingkan karbulator.Soal perawatan juga lebih mudah kalo motor karbulator butuh waktu servis selama 30 menit sedangkan motor injeksi hanya butuh waktu 15 menit.
Kenapa pabrikan motor di indonesia membatasi produk motor injeksi ?
Indonesia masih kalah dengan Thailand dalam menentukan arah teknologi motor yang lebih baik
Sebagai contoh, kendati penjualannya mereka jauh di bawah Indonesia – pada 2009 hanya 1,54 juta unit (Indonesia hampir 5,9 juta) .merek Honda yang terus mendominasi pasar di negara itu selama 21 tahun, seluruh produknya menggunakan PGM-FI Honda atau lebih dikenal dengan sistem injeksi.
Bagaimana dengan Indonesia?
Honda yang juga menjadi pemain besar di Indonesia, ternyata tidak mengikuti kebijakan Thailand untuk menyelamatkan lingkungan tersebut hingga kini honda masih bertahan dengan satu motor injeksi saja,l
Supra x 125 PGM-FI.
Ditambahkan, Indonesia masih menerapkan standar emisi gas buang Euro2, sedangkan Thailand sudah Euro3. Selain itu, infratruktur bahan bakar untuk mesin yang menggunakan sistem injeksi distribusinya belum merata. Akibatnya, sistem EFI tidak bisa dimaksimalkan.
Perlunya Peran Pemerintah
Pertamina atau pemerintah harus berkomitmen bisa menyediakan bahan bakar dengan timbal yang kecil. Karena motor ini membutuhkan bahan bakar dengan oktan 92% atau setara dengan pertamax,untuk itu
distribusi bahan bakar untuk mesin injeksi harus optimal hingga ke pelosok negeri.
Faktor Harga
Faktor lain, yang juga membuat motor dengan sistem injeksi kurang menarik bagi konsumen Indonesia adalah harga,kita tau bahwa daya tarik masyarakat indonesia masih memperhitungkan harga yang sesuai dikalangan mereka tidak mengedepankan teknologi motor tersebut.sedankan Harga motor injeksi di atas rata-rata motor yang masih menggunakan karburator. Akibatnya, daya saing produk masih lemah.
Selain itu dikarenakan tenaga kerja atau mekanik yang belum tau teknologi ini sehingga tidak semua bengkel dapat menerima ketika motor tersebut tejadi masalah.Akibatnya berimbas pada kekhawatiran konsumen .